Selasa, 09 Juni 2015

Air Terjun Sarasah Tanggo

Air Terjun Sarasah Tanggo

Lokasi : Jorong (desa) Taratak, Kanagarian (kec) Sarilamak, Kab. Lima Puluh Kota
Jenis : Air Terjun
Track : Ringan
Koorninat: 100˚, 38', 25.78" BT dan 0˚, 8', 13.57" LS

Sarasah Tanggo berada dilokasi yg mudah dijangkau, hanya 3 km dari Pasar Sarilamak. Hari itu Sabtu 14 Februari 2015 jam 9 pagi saya berangkat dari Bukittinggi menuju Pekanbaru dengan tujuan mutar dulu kedaerah Mungka, karena disana ada lokasi wisata alam yg cukup menantang yg sedang hangat2nya diperbincangkan di media sosial, namanya Air Terjun Lubuak Bulan. Karena air terjun Sarasah Tanggo juga berada di jalur Sumbar-Riau maka pepatah lama pun berlaku, "sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui"...


Sebelum jam 10 pagi saya sudah sampai di daerah Sarilamak. Untuk menuju lokasi air terjun beberapa meter sebelum gerbang masuk objek wisata Lembah Harau kita belok ke kiri arah kantor Bupati 50 Kota, lalu belum sampai 100 mtr lokasi air terjun belok lagi ke kanan. Tidak lama jalan aspal berganti dengan jalan tanah berbatu lalu sampailah dipinggiran sebuah danau yang tidak begitu besar. Jauh diseberang danau air terjun Sarasah Tanggo terlihat begitu anggun berpadu dengan air danau, tebing dan alam sekitar.


Disini kendaraan harus di parkir, dan dilanjutkan dg berjalan kaki kesisi kanan danau. Sempat nyasar juga karena saya mencoba menyusuri sisi kiri dengan melanjutkan jalan besarnya, yg berakhir di ladang-ladang warga dan akhirnya kembali lagi.


Sekitar 500 mtr menyusuri pinggir danau melewati ladang gambir, sedikit hutan, menyeberangi sungai kecil daaann....weEw...! Seperti sebuah tirai putih yg menjulur panjang dari atas tebing yg sedikit bergoyang dibelai angin. Namun setelah didekati suara gemuruh pun memenuhi telinga, terpaan embun membasahi kulit dan tingginya tebing serta alam sekitar membuat kita larut kedalam suasana alam.





Topografi kontur 20 mtr
Terasa berat untuk beranjak dari sini, namun jam ditangan sudah menunjukkan jam 11 siang. Karena tujuan berikutnya air terjun Lubuak Bulan yg terkenal dengan medannya yg berat, dengan berat hati juga saya segera melangkahkan kaki meninggalkan Sarasah Tanggo menuju daerah Mungka dg latar bukit-bukinya....

Senin, 01 Juni 2015

Sarasah Lubuak Udang

Sarasah Lubuak Udang

Lokasi : Desa Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang - Sumatera Barat
Koordinat : 100˚, 24', 9.30" BT dan 1˚, 7', 3.52" LS
Jenis : Air Terjun, Sungai Berbatu
Track : Ringan

Walau tracknya tergolong ringan tapi yg belum biasa melewati jalanan dengan tanjakan dan turunan tajam dijamin akan mendapat pengalaman baru.

Kamis 14 Mei 2015, sekitar jam 9 pagi bersama seorang teman kami berangkat dari kota Padang arah Pesisir Selatan. Satu kilometer melewati pelahuhan Teluk Bayur dipinggiran jalanan bibir pantai sate padang menghentikan perjalanan kami, menikmati sarapan ditemani kera-kera liar dengan pemandangan Samudera Hindia dengan taburan puluhan kapal-kapal cargo ditengah laut mmmm....ga boleh lama2, perjalanan baru saja dimulai.

Melewati Pertamina sebelum jalanan menaiki bukit-bukit kami belok ke kanan kearah pusat pembangkit listrik PLTU baru. Pertengahan jalan sebelum PLTU, desa Sungai Pisang belok ke kiri...disini jalanan terjal berbatu cukup membuat jantung berdebar.


Topografi digital dengan jarak kontur 40 mtr.

Sekitar jam 11 siang kami sampai di desa Sungai Pisang, sebelum melewati desa menuju desa berikutnya dirumah-rumah penduduk diujung desa kendaraan dapat dititip di salah satu rumah warga disana.

Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati persawahan, maklum sedang musim menanam padi ibu-ibu yang ramah menjadikan perjalanan penuh senyum.



Harusnya gak sampai satu jam perjalanan sudah sampai dilokasi, namun karena nyasar keatas bukit dan harus turun kembali, jam 12 siang kami baru sampai di kolam pertama. Infonya tak jauh dari kolam ini keatas dengan menyusuri sungai yg berbatu besar disana air terjun pertamanya dan sekitar satu kilometer keatasnya lagi air terjun kedua.

Kolam Pertama


Menatap langit yg mulai ditutupi awan hitam sempat menimbulkan keraguan untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya dengan rasa was-was kami paksakan untuk mencapai air terjun pertama saja. Dengan tergesa-gesa melewati bebatuan dan arus sungai, meniti batang pohon akhirnya sampai juga ditujuan.

Setelah terpukau sejenak menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan reflek saja kamera hp langsung diaktifkan. Langit semakin gelap halilintar pun mulai menggelegar... Hanya 5 menit jepret-jepret tetesan perdana air hujan pun jatuh terasa di tangan. Pupus sudah harapan duduk-duduk santai diatas batu menikmati bekal makanan sambil menyaksikan keindahan alam dan mendengar deru suara air.







Dengan dibayangi kedatangan air sungai yang besar, secepat mungkin kami menyusuri sungai kembali dibawah derasnya hujan. Dua kali kutergelincir dan jatuh diatas bebatuan yang licin rasanya seperti loncat indah dari atas menara Jam Gadang. Akhirnya sampai kembali di kolam pertama, lega rasanya... Setelah ambil air wudu kami keluar dari sungai dan melanjutkan perjalanan.

Keluar dari hutan-hutan sampai di hamparan persawahan. Dari kejauhan terlihat petani-petani masih tetap bekerja dibawah hujan. Disana kami temui gubuk terbuka tempat istirahat petani. Setelah minta izin kepada makhluk halus yg tinggal disana kami naik dan membereskan diri yg sudah acak-acakan, dilanjutkan sholat berjama'ah. Selesai sholat terlihat pemandangan yg sebenarnya biasa saja tapi terasa sangat menyeramkan. Air sungai yg tadinya hanya setinggi ujung kaki sekarang sudah setinggi ujung rambut, bahkan mungkin lebih dengan arus yg sangat deras dan kotor. Sekali lagi kami menafik nafas dalam menyaksikannya.

Hujan masih turun, suasana dingin mengingatkan kalau tas kami penuh oleh makanan. Makan disini benar-benar membawa ke suasana masa kecil dikampung dulu. Tak cukup hanya menikmati bekal makanan, tablet 8 inchi pun keluar dan bioskop tengah sawah pun diputar persis seperti iklannya RCTI OK...haha
Gadang Salero

Tanpa terasa satu film selesai, hujan telah reda dan matahari pun mulai bersinar lagi. Kami berbegas sholat ashar dan berkemas pergi. Mumpung belum kesorean kami berniat meneruskan perjalanan mengunjungi desa Sungai Pinang yg berada di balik bukit tak jauh dari desa Sungai Pisang.

Setelah melintasi pesawahan dan mengambil motor yg dititip di rumah penduduk, perjalanan dilanjutkan. Kondisi jalan berbatu setengah semen tak kalah sangar dari sebelumnya, tanjakan dan turunan tajam dimana-mana. Sempat kaget melihat ditengah-tengah hutan disana ketemu perumahan tipe 36, benar-benar langka.. yang mau pesan silahkan ke TKP, sepertinya masih ada yg sedang dibangun.

Sekitar jam 5 sore kami sampai di desa Sungai Pinang. Setelah puas berputar-putar melihat kehidupan masyarakat disana kami terhenti disuatu tempat. Tempat yg indah... sebuah pantai bersih, jernih, airnya tenang dan dihiasi pulau-pulau didepannya. Tapi mengingat hari yang akan segera gelap, kami tak bisa lama disana dan harus segera melakukan perjalanan pulang. Dalam hati kuberkata nanti aku harus kembali lagi untuk melanjutkan perjalanan karena masih ada dua desa lagi disana yg gak memungkinkan kesana saat itu juga.

Pantai Sungai Pinang


See you next trip....
IQBAL