Sarasah Lubuak Udang
Lokasi : Desa Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang - Sumatera Barat
Koordinat : 100˚, 24', 9.30" BT dan 1˚, 7', 3.52" LS
Jenis : Air Terjun, Sungai Berbatu
Track : Ringan
Walau tracknya tergolong ringan tapi yg belum biasa melewati jalanan dengan tanjakan dan turunan tajam dijamin akan mendapat pengalaman baru.
Kamis 14 Mei 2015, sekitar jam 9 pagi bersama seorang teman kami berangkat dari kota Padang arah Pesisir Selatan. Satu kilometer melewati pelahuhan Teluk Bayur dipinggiran jalanan bibir pantai sate padang menghentikan perjalanan kami, menikmati sarapan ditemani kera-kera liar dengan pemandangan Samudera Hindia dengan taburan puluhan kapal-kapal cargo ditengah laut mmmm....ga boleh lama2, perjalanan baru saja dimulai.
Melewati Pertamina sebelum jalanan menaiki bukit-bukit kami belok ke kanan kearah pusat pembangkit listrik PLTU baru. Pertengahan jalan sebelum PLTU, desa Sungai Pisang belok ke kiri...disini jalanan terjal berbatu cukup membuat jantung berdebar.
|
Topografi digital dengan jarak kontur 40 mtr. |
Sekitar jam 11 siang kami sampai di desa Sungai Pisang, sebelum melewati desa menuju desa berikutnya dirumah-rumah penduduk diujung desa kendaraan dapat dititip di salah satu rumah warga disana.
Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati persawahan, maklum sedang musim menanam padi ibu-ibu yang ramah menjadikan perjalanan penuh senyum.
Harusnya gak sampai satu jam perjalanan sudah sampai dilokasi, namun karena nyasar keatas bukit dan harus turun kembali, jam 12 siang kami baru sampai di kolam pertama. Infonya tak jauh dari kolam ini keatas dengan menyusuri sungai yg berbatu besar disana air terjun pertamanya dan sekitar satu kilometer keatasnya lagi air terjun kedua.
|
Kolam Pertama |
Menatap langit yg mulai ditutupi awan hitam sempat menimbulkan keraguan untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya dengan rasa was-was kami paksakan untuk mencapai air terjun pertama saja. Dengan tergesa-gesa melewati bebatuan dan arus sungai, meniti batang pohon akhirnya sampai juga ditujuan.
Setelah terpukau sejenak menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan reflek saja kamera hp langsung diaktifkan. Langit semakin gelap halilintar pun mulai menggelegar... Hanya 5 menit jepret-jepret tetesan perdana air hujan pun jatuh terasa di tangan. Pupus sudah harapan duduk-duduk santai diatas batu menikmati bekal makanan sambil menyaksikan keindahan alam dan mendengar deru suara air.
Dengan dibayangi kedatangan air sungai yang besar, secepat mungkin kami menyusuri sungai kembali dibawah derasnya hujan. Dua kali kutergelincir dan jatuh diatas bebatuan yang licin rasanya seperti loncat indah dari atas menara Jam Gadang. Akhirnya sampai kembali di kolam pertama, lega rasanya... Setelah ambil air wudu kami keluar dari sungai dan melanjutkan perjalanan.
Keluar dari hutan-hutan sampai di hamparan persawahan. Dari kejauhan terlihat petani-petani masih tetap bekerja dibawah hujan. Disana kami temui gubuk terbuka tempat istirahat petani. Setelah minta izin kepada makhluk halus yg tinggal disana kami naik dan membereskan diri yg sudah acak-acakan, dilanjutkan sholat berjama'ah. Selesai sholat terlihat pemandangan yg sebenarnya biasa saja tapi terasa sangat menyeramkan. Air sungai yg tadinya hanya setinggi ujung kaki sekarang sudah setinggi ujung rambut, bahkan mungkin lebih dengan arus yg sangat deras dan kotor. Sekali lagi kami menafik nafas dalam menyaksikannya.
Hujan masih turun, suasana dingin mengingatkan kalau tas kami penuh oleh makanan. Makan disini benar-benar membawa ke suasana masa kecil dikampung dulu. Tak cukup hanya menikmati bekal makanan, tablet 8 inchi pun keluar dan bioskop tengah sawah pun diputar persis seperti iklannya RCTI OK...haha
|
Gadang Salero |
Tanpa terasa satu film selesai, hujan telah reda dan matahari pun mulai bersinar lagi. Kami berbegas sholat ashar dan berkemas pergi. Mumpung belum kesorean kami berniat meneruskan perjalanan mengunjungi desa Sungai Pinang yg berada di balik bukit tak jauh dari desa Sungai Pisang.
Setelah melintasi pesawahan dan mengambil motor yg dititip di rumah penduduk, perjalanan dilanjutkan. Kondisi jalan berbatu setengah semen tak kalah sangar dari sebelumnya, tanjakan dan turunan tajam dimana-mana. Sempat kaget melihat ditengah-tengah hutan disana ketemu perumahan tipe 36, benar-benar langka.. yang mau pesan silahkan ke TKP, sepertinya masih ada yg sedang dibangun.
Sekitar jam 5 sore kami sampai di desa Sungai Pinang. Setelah puas berputar-putar melihat kehidupan masyarakat disana kami terhenti disuatu tempat. Tempat yg indah... sebuah pantai bersih, jernih, airnya tenang dan dihiasi pulau-pulau didepannya. Tapi mengingat hari yang akan segera gelap, kami tak bisa lama disana dan harus segera melakukan perjalanan pulang. Dalam hati kuberkata nanti aku harus kembali lagi untuk melanjutkan perjalanan karena masih ada dua desa lagi disana yg gak memungkinkan kesana saat itu juga.
|
Pantai Sungai Pinang |
See you next trip....
IQBAL